Efek Samping Anak Terlalu Sering Jadi Model Konten

Javabetsport Efek Samping Anak Terlalu Sering Jadi Model Konten
23 Views -

Efek samping dari kebiasaan menjadikan anak sebagai model konten media sosial semakin mengkhawatirkan para ahli psikologi anak. Fenomena ini berkembang pesat ketika orangtua berlomba menciptakan konten viral demi meraih likes dan followers. Namun, dampak jangka panjang terhadap perkembangan mental anak seringkali terabaikan.

Anak yang terlalu sering difoto atau direkam untuk konten mulai mengembangkan perilaku performatif yang tidak sehat. Mereka belajar bahwa nilai diri bergantung pada reaksi audiens online, bukan pada pencapaian atau karakter sejati. Akibatnya, anak kehilangan keaslian dan spontanitas alami dalam berinteraksi.

Selain itu, efek samping lainnya muncul dalam bentuk kecemasan berlebihan ketika tidak mendapat perhatian digital. Anak menjadi tidak nyaman dengan privasi dan merasa wajib tampil sempurna setiap saat. Kondisi ini mengganggu proses pembentukan identitas diri yang seharusnya berlangsung secara natural.

Penelitian dari American Academy of Pediatrics menunjukkan bahwa eksposur berlebihan di media sosial dapat memicu gangguan body image dan self-esteem pada anak. Dampak ini berlanjut hingga masa remaja dan dewasa muda.

SDIT Alam Indah sebagai lembaga pendidikan yang mengutamakan pengembangan karakter anak selalu mengedukasi orangtua tentang pentingnya menjaga keseimbangan digital. Sekolah menganjurkan dokumentasi kegiatan anak dilakukan secara bijaksana tanpa mengeksploitasi mereka.

Orangtua perlu memahami bahwa efek samping dari overexposure ini dapat dicegah dengan membatasi frekuensi posting. Prioritaskan momen berkualitas bersama anak daripada mencari validasi digital. Dengan demikian, anak tumbuh dengan rasa percaya diri yang autentik dan tidak bergantung pada apresiasi virtual.

Comments are closed

Latest Comments

No comments to show.